Betapa aku mengagumimu kawan..
Berani menyuarakan pikiran gilamu
yang benar-benar bertentangan dengan norma yang sudah mendarah daging
dimasyarakat kebanyakan..
Norma yang menyatakan wanita harus
begini, dan wanita juga harus begitu, tak boleh begini, serta tak boleh
begitu..
Norma-norma bullshit yang selalu
mengkukung langkah kita...
Pikiran itu terpatri lama
diotakku, namun aku tak mampu untuk menyuarakannya..
Aku tak seberani kau kawan..
Pikiranku liar dan nakal, namun
aku takut untuk menyuarakannya..
Aku masih terbelenggu dengan norma
yang ada..
Dan kini karena keberanianmu, aku
ikut merasa tertolong, membuka segala pertanyaan dan berusaha mencari jawabnya..
Kenapa harus selalu ada kalimat
sumbang yang dilontarkan padaku, ketika aku berambisi dengan mimpi dan
karirku..
Ketika aku bekerja tanpa kenal
waktu dan memiliki impian gila???
Kenapa mereka harus berkata “Untuk
apa wanita bekerja mati-matian dan sekolah tinggi-tinggi jika akhirnya aku
mengabdi di DAPUR, SUMUR, dan KASUR juga???”
Dan kenapa aku dicampakan pria
hanya karena pendidikan dan penghasilanku lebih tinggi???
Mereka takut kita menjadi pemimpin
dan mereka pengikut, mereka egois, mereka tak ingin mengakui keberadaan kita,
tak ingin diungguli, tak ingin menjadi yang kedua, mereka selalu ingin menjadi
yang pertama..
Lalu siapa yang salah, kita yang
ingin menyuarakan isi kepala untuk kebebasan kita atau mereka yang selalu ingin
menjadi yang pertama???
Aku bosan dengan pandangan itu..
Aku juga ingin bebas kawan, bebas
menentukan langkah, bebas merangkai mimpi, bebas berekspresi, dan bebas menjadi
diriku..
Aku tak ingin hidup ditempurung,
aku tak ingin langkahku dibatasi, tidak oleh kau, mereka, dan norma yang ada..
Aku ingin berteriak dan
menyuarakan kepalaku, namun aku tak seberani kau..
Semua itu hanya menjamur
dikepalaku, semua itu hanya menyesaki otakku..
Aku menanyakan hal yang sama
seperti dirimu, aku berpikir tentang hal yang sama, namun aku tak akan
seekstrim kau kawan, aku pengecut dan memilih untuk diam dalam tempurungku..
Aku ingin terbang bebas namun aku
tahu jika aku tak bebas menggerakkan sayapku..
Semua kebebasan yang aku inginkan,
semua kegilaan yang aku pikirkan, semua keanehan ini tak bisa aku realitakan
karena semua ada batasannya..
Aku tak mampu untuk menembus
batasan itu..
Keyakinanku tak menyarankan hal
itu..
Betapa tidak konsistennya aku
kawan, aku ingin bebas terbang namun aku takut memiliki sayap..
Lalu apa yang harus aku lakukan
kini kawan, tetap nekad terbang dengan hanya satu sayap atau berdiam diri
dengan keterbatasan ini???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar