Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Kamis, 27 Oktober 2011

Oh My Key..


Kunciku hilang. Damn it. Kesialan menimpa saya hari ini, Kamis 27 Oktober 2011. Kecerobohan dan sifat pelupa saya akhirnya menjadi boomerang. Kunci rumah beserta kunci kantor saya hilang. Kalau kunci rumah doank sih tidak masalah, saya masih bisa mendobrak pintu belakang. Tapi kunci kantor ???, wah masa harus membobol pintunya sih???. Mending kalau mudah, kalau susah matilah saya. Alhasil sepagian itu saya dan Dee mencari kunci tersebut sampai ke selipan-selipan tas dan setiap sudut rumah. Namun nihil. Kami mengingat keberadaan kunci tersebut terakhir kali. Dan kami sama-sama yakin kalau kami tidak menyentuh kunci tersebut ketika meninggalkan rumah, artinya kunci itu harusnya masih ada di rumahku ketika kami pergi. Namun ketika dicari dirumah, kunci tersebut hilang. Raib tak bebekas, dan sama sekali tidak menyisakan ingatakan apapun dikepalaku. Awalnya saya sibuk mengingat dan meng-reka ulang keberadaan kunci tersebut, namun nihil, saya yakin jika saya tidak menyentuhnya dan Dee pun begitu.
Akhirnya asaya menyerah dan menghentikan pencarian saya yang sia-sia. Dan berangkat ke kantor tanpa kunci ruangan. Dengan wajah polos tanpa dosa saya mengakui pada atasan bahwa kunci ruangan saya hilang dan satu-satunya jalan untuk masuk ke ruangan tersebut adalah dengan cara mencongkel paksa.
Pagi itu dimulai dengan kehebohan Departemen Project untuk membuka paksa pintu tersebut, setengah jam berlalu dan belum ada hasil sama sekali. Karena katanya Departemen Project ada pekerjaan lain yang harus segera diselesaikan, acara bongkar membongkar pintu ditunda untuk sementara waktu. Bingunglah saya, karena semua data yang harus saya kerjakan dan diemail ke kantor pusat pagi-pagi sekali ada di dalam ruangan saya, saya langsung menghubungi orang di departemen saya untuk membantu proses tersebut. Dan datanglah beberapa orang anggota departemen saya beserta peralatan untuk membuka paksa pintu tersebut. Sampai 1 jam berlalu pintu tersebut belum ada tanda-tanda akan terbuka, ternyata kontraktor yang dulunya memasang engsel pintu tersebut cukup lihai sehingga tidak ada celah untuk pencuri berbuat jahat, dan sekarang sayalah yang menjadi si pencuri tersebut. Sampai-sampai atasan saya ikut membantu prosesnya. Namun pintu tersebut belum juga ada tanda-tanda terbuka. Akhirnya setelah setengah jam berlalu, pintu tersebut berhasil dibuka. Terima kasih Tuhan. Namun hasilnya sebuah kampak patah selain itu obeng yang digunakan juga bengkok. Ya Tuhan, hanya karena sebuah kunci saya harus merusak begitu banyak barang. Inilah akibat kecerobohan dan kebodohan saya. Dan sejak hari itu pintu rumah saya juga tidak terkunci karena saya tidak memiliki kunci serep lagi. 

Kamis, 20 Oktober 2011

Super Junior..


Super Junior. Group idola papan atas dari Korea yang akhir-akhir ini selalu mengisi hari-hari saya. Baik dengan wajah imut mereka -yang kata sahabat saya kaya maho alias manusia homo- maupun suara merdu mereka serta dance energic mereka. Dengan kehadiran mereka baik melalui laptop ataupun handphone, berhasil membuat saya lebih semangat mengerjaan pekerjaan saya yang setumpuk ini.
Saya ingat dulu pada tahun 2010 saya pernah menghadiri gathering SUJU saat melepas kepergian Kangin untuk wamil. Saya sedikit kesal waktu itu, karena saya merupakan Triple S sejati. Dan sedikit membenci SUJU. Karena menurut saya apa sih hebatnya group ini, isinya lebih dari satu lusin dan saya tidak kenal satu pun dengan wajah personilnya. Apa lagi suara mereka, semuanya sama, sama-sama kaya maho. Sepanjang acara saya kesal dan mengikutinya setengah hati. Saya membayar cukup mahal untuk tiket masuknya namun apesnya saya sama sekali tidak mendapatkan makan siang. Terpaksalah saya lari ke warung terdekat yang terdapat disekitar Monas.
Acaranya seru juga, ada beberapa dance cover. Dan karena yang mengadakan ELF (sebutan untuk fans SUJU) maka hampir seluruh lokasi acara dipenuhi oleh lautan Elf yang memakai baju berwarna biru. Untungnya saya tidak memakai baju kebangsaan Triple S yang berwarna hijau itu. Saya pasti sangat mencolok. Acara itu tidak juga mampu membuat saya mau mengenal SUJU. Malah saya makin anti pati pada mereka. Apa lagi ketika saya melihat photo-photo couple EunHae yang beciuman atau photo couple lainnya. Sangat menjijikkan. Suatu hari saya pergi ke Mall bersama dengan dua sahabat saya sesama Triple S. Kami berteriak histeris karena menemukan majalah yang mengupas tuntas tentang SS501. Namun ketika membuka-buka isinya, hampir setengahnya membahas tentang SUJU. Saya gondok setengah mati. Sudah bela-belain menguras isi dompet malah isinya sangat mengecewakan. Lalu saya juga pernah tidak ingin mendownload MV No Other karena rasa  anti pati itu tadi. Namun akhirnya saya mendownloadnya juga, tapi tetap saja saya berusaha mencari kejelekan mereka untuk menjadikan itu sebagai tameng agar saya semakin membenci mereka. Saya sangat picik waktu itu.
Setelah saya bekerja, saya masih tetap berkutat dengan hobi saya mendengarkan dan menonton lagu Korea. Saya masih tetap keukeh dengan prinsip saya awalnya, anti pati pada SUJU. Saya malah menyukai rokkie seperti B1A4 dan Boyfriend. Lalu saya juga ngefans pada M-Blaq dan F-Cuz.
Suatu hari karena bosan dengan rutinitas kerja yang membosankan dan itu-itu saya, maka saya menjelajagi dunia maya. Saya suka membaca, saya mencoba untuk masuk ke web resmi Gagas Media. Dan dari sanalah saya mengenal Fan Fic. Saya membaca Fan Fic Super Junior yang menang perlombaan yang diadakan oleh Gagas Media. Saya lupa judulnya apa. Dari sanalah saya mengenal istilah Fan Fic, karena menurut saya lumayan seru dan menyenangkan saya mencoba mencari di Google dengan keyword fan fic fun super junior, voila muncullah superjuniorff2011.wordpress.com  dan wonderfanfiction.wordpress.com, semuanya berisi tentang FF SUJU. Dari sanalah saya mulai berkenalan pada member SUJU, dan dari sekian banyak orang saya menjatuhkan cinta saya kepada sang Evil Magnae Cho Kyuhyun. Setiap hari saya selalu menyempatkan waktu untuk membaca FF, bahkan saya rela tak tidur siang -hal yang tak pernah saya lakukan sebelumnya- hanya untuk mendownload FF mereka. Saya langsung jatuh cinta setelah membaca hampir seluruh FF yang ada di kedua situs tersebut.
Dan saya mulai mencari tahu tentang mereka, fakta-fakta unik dan lucu. Dan masalah terbesar saya adalah mencoba untuk belajar mengenali wajah mereka yang akhirnya saya akui tampan luar biasa melebihi cinta pertama saya Heo Young Saeng Oppa. Saya tidak melebih-lebihkan namun menurut saya itulah kenyataannya. Setelah berusaha selama 3 hari akhirnya saya sudah bisa mengenali wajah mereka satu persatu, awalnya saya kewalahan untuk membedakan wajah Donghae Oppa dan Sungmin Oppa, saya pikir wajah mereka mirip sekali. Namun akhirnya saya menemukan perbedaan itu, pipi Sungmin oppa lebih bakpao. Hahaha..
Dan sekarang saya menyadari kenapa dulu saya anti pati pada SUJU. Ternyata karena saya menyadari sejak dulu kalau SUJU memang lebih keren dan lebih terkenal dari pada SS501. Ego saya sebagai Triple S tersakiti, karena bagi saya yang terkenal harus SS501. Namun sekarang saya bisa menerima semua itu dengan lapang dada. Pasrah saja.
Saya tidak akan menyebut diri saya ELF. Karena saya tidak menyukai mereka seperti fans, namun saya mencintai mereka dengan segala keunikan mereka dan bagaimanapun mereka. Saya menyukai lagu mereka -akhirnya sekarang saya mendownload semua lagu mereka baik MP3 ataupun MV-, dance mereka, couple yang ada, saya ikut menangis ketika membaca FF mengenai kepergian Hangeng Oppa. Saya sama seperti ELF seluruh dunia, merindukan formasi lengkap 13 orang namja cakep performance dalam satu panggung. Saya bingung bagaimana cara menjelaskan kekaguman saya pada SUJU. Tapi, asal tahu saja saya masih tetap Triple S sejati. Walaupun kini saya berselingkuh pada Kyuhyun Oppa, cinta saya masih tetap untuk Heo Young Saeng Oppa. 

Rabu, 19 Oktober 2011

Air Mata Dari Sebuah Buku..


Saya baru saja selesai membaca buku karya mbak Karla M Nashar yang berjudul Sebelum Cahaya. Buku ini terinspirasi dari lirik lagu Letto dengan judul yang sama. Sebenarnya ini buku lama, sudah terbit sejak tahun 2008 lalu, namun karena kondisi keuangan saya saat itu, saya tak mampu membelinya -kalau ingat masa-masa itu, saya jadi ingin menangis- jadi saya baru membelinya tahun ini. Menyedihkan sekali bukan, padahal harganya tidak sampai 30 ribu perak. Tapi bagi saya yang terlahir dari keluarga kurang mampu jumlah segitu sudah sangat besar.
Saya ingin berbagi mengenai kekaguman saya pada isi buku ini. Ceritanya klise memang, pilihan tema yang sangat biasa. Sama dengan jenis novel yang sering saya baca, namun saya mengagumi kepandaian penulis mengolah cerita yang tadinya biasa menjadi tidak bisa. Saya mengagumi kekuatan cinta yang tergambar didalamnya. Beberapa kali saya harus merelakan stok air mata saya yang jumlah tak seberapa membasahi bantal yang saya tiduri. Sial, padahal itu merupakan bantal satu-satunya yang saya miliki, terpaksalah saya tidur dengan bantal yang sedikit lembab.
Saya benar-benar mengagumi ketegaran Mariena sang tokoh utama wanita ketika menunggu kekasihnya pulang, saya sangat tersentuh dengan ucapannya yang mengatakan “Apapun yang terjadi kamu akan selalu bisa pulang ke dalam hatiku”, berkali-kali sang tokoh utama wanita mengatakan itu didalam suratnya seolah ingin meyakinkan sang tokoh pria tentang kekuatan cintanya. Setelah bertahun-tahun tak ada khabar mereka kembali bertemu di pesisir pantai yang dulunya menjadi saksi mereka memadu kasih. Dan kenyataan pahit menghempaskan Mariena, ternyata cintanya telah menjadi manusia cacat dan memilih untuk mengalah pada mimpinya dan melepaskannya pergi kepelukan lelaki lain. Saya begitu terhanyut dan merasa seolah-olah berada dalam posisi si wanita. Setelah 6 tahun menunggu khabar berita yang tak kunjung datang, eh ketika bertemu si lelaki malah menjauhinya dan memintanya menikah dengan lelaki lain. Betapa hancurnya hati sang wanita. Namun seperti yang saya bilang, buku ini memiliki alur yang bisa ditebak. Tentu saja berakhir happy ending. Baguslah, tadinya saya sudah ingin melempar buku ini ke pojok ruangan sakin kesalnya. Seandainya saja sang penulis membuat tokohnya tidak bersatu, saya bisa pastikan kalau buku ini akan menjadi penghuni paling bawah lemari buku saya, saperti jenis buku-buku lain yang tidak saya sukai. Rasanya tidak adil saja setelah penantian panjang sang wanita tidak bisa mendapatkan cinta sejatinya.
Dan yang ada satu kalimat yang membuat air mata saya langsung menetes tanpa bisa dicegah, “Non Mariena surat-surat Non pasti akan sampai. Jangan khawatir Non, bapak akan cari cara untuk menyampaikannya”. Duh betapa mulianya hati sang bapak, padahal dia sudah diambang batas kehidupan. Masih sempatnya ia memikirkan amanat yang diberikan padanya bertahun-tahun yang lalu. Amanat untuk memberikan beratus-ratus lembar surat yang ditulis Mariena untuk Enggar sang tokoh utama pria yang pergi entah kemana.
Saya memang jenis pembaca yang inginnya semua kisah berakhir bahagia. Pembaca yang berpikiran sempit memang. Sebenarnya saya sadar jika tak semua kisah akan berakhir begitu, namun saya pikir hidup saya saja sudah susah masa sih harus ditambahin lagi dengan kesusahan dari cerita dari novel yang saya baca. Novel merupakan sumber hayalan saya. Inilah asiknya membaca bisa memilih dunia sesuai dengan keinginan.
Artikel singkat saya ini bukanlah resensi atau apa. Karena saya hanya ingin menuangkan kekaguman saya pada sebuah buku yang saya baca dan menghargai karya sang penulis. Terima kasih pada mbak Karla yang sudah membuat dunia saya sedikit berwarna, habisnya selama ini dunia saya hanya berwarna hijau dan kuning kemerah-merahan seperti warna pohon sawit dan CPO. Hahaha..

Jendela Hayalan..



Hobi saya membaca. Jika ada yang bertanya buku jenis apa yang kamu sukai, maka saya akan menjawab metropop atau aliran lain yang jalan ceritanya simple serta happy ending atau paling tidak tokoh utamanya mati dengan senyuman dan membawa cinta sejati sang tokoh lainnya. Saya membenci novel dengan tema perselingkuhan, tema homo, atau lesbian. Saya menyukai cerita yang simple dan lurus-lurus saja. Karena saya sering terbawa dalam alur cerita itu sendiri, sering marah-marah dan kepikiran dengan cerita tersebut lalu memposisikan diri sebagai si tokoh dalam cerita. Namun akhir-akhir ini saya lebih bisa menoleransi sedikit, walaupun tidak seratus persen sebenarnya.
Saya membenci cerita yang terlalu berat dan terkesan dipaksakan. Saya sudah stress dengan pekerjaan saya dan tekanan dari kiri kanan, saya membaca buku untuk menghilangkan stress bukannya malah menambah rasa frustasi saya dengan kehidupan saya yang lempeng dan tidak ada variasi sama sekali.
Buku dan segala cerita yang ada didalamnya merupakan cara saya untuk melarikan diri dari kepenatan saya. Saya bisa berkhayal dan memasuki berbagai macam dunia dari buku yang saya baca. Terkadang saya tertawa terbahak-bahak jika ada yang lucu, lalu menangis tersedu-sedu jika sang tokoh bersedih, lain waktu saya akan memaki-maki kesal jika sang tokoh dikerjain atau difitnah oleh tokoh antagonisnya. Buku merupakan cara saya mengekspresikan diri. Karena kadang saya bingung sebenarnya saya hidup sebagai diri saya atau hanya menjelma menjadi orang lain untuk melengkapi hidup dan menyenangkan orang lain.
Saya suka mengkhayal. Dunia saya tidak sempurna, jadi ketika membaca saya bisa memiliki dunia sendiri sesuai dengan keinginan saya. Jika sedang sedih saya akan memilih buku dengan tema percintaan yang indah atau buku dengan tema humor. Jika hati saya sedang dalam kondisi baik, maka saya akan membaca semua buku atau tema apapun yang ada di lemari buku saya. Sialnya akhir-akhir ini mood saya sedang jelek dan sering berubah-ubah sepert cuaca di kampong saya, paginya panas terik sampai otak saya terasa mendidih, eh siangnya langsung hujan lebat sampai jalanan depan rumah saya banjir, tak lama kemudian panas lagi. Imbasnya saya jadi bingung harus membaca buku yang mana, sering kali saya membaca beberapa buku dalam waktu bersamaan. Untungnya daya ingat dan daya hayal saya lumayan tinggi, jadi saya masih bisa mengikuti semua alur cerita dari buku yang saya baca.
Saya tidak suka berbasa-basi dan mengisi waktu dengan berkumpul dengan teman-teman, hal ini berkaitan dengan mood saya yang sering berubah-ubah seperti yang saya jelaskan barusan, jadi dari pada saya marah-marah dan tiba-tiba diam maka saya lebih memilih untuk membaca saya dirumah. Pulang kerja kunci pintu dan langsung membaca buku. Memang saya akan dibilang sombong tapi biarlah yang penting saya masih bisa tersenyum dan berbasa-basi beberapa saat dengan para tetangga kanan-kiri. Saya telah menciptakan dunia saya sendiri dari buku yang saya baca.

Kebodohan Terbesar Saya..


Nah sodara-sodara setelah kemarin saya menulis tentang Balada Selingkuh yang intinya tidak jelas, hari ini saya ingin mengupas sedikit tentang kebodohan terbesar yang pernah saya lakukan sepanjang hidup saya.
Usia saya hampir mendekati 22 tahun dan sepanjang hidup saya baru empat kali saya berpacaran. Mungkin rekor yang sedikit, tapi itulah kenyataannya. Pacaran pertama sewaktu saya SMA dengan anak SMA lain. Entah setan apa yang merasuki saya waktu itu, sehingga saya ‘jadian’ sama si Mr. A. pacarannya cukup lama, 1,5 tahun. Sebuah rekor yang cukup menggembirakan. Mengingat sifat saya yang pembosan dan tidak pedulian. Oh iya saya ingat saya pernah putus dengan pacar saya yang baru jadian belum sampai 24 jam masalah sepele menurut sahabat wanita saya, saya meninggalkannya setelah dia meminta ciuman dari saya. Enak saja, bukannya saya sok suci atau apa. Saya memang sama sekali gak suka apalagi cinta dengan lelaki itu, saya hanya terpaksa menerimanya, soalnya dia mengancam akan meninggakan saya di puncak gunung yang gelap dan entah dimana tempatnya-saya tidak tahu karena saya hanya PSG disana-kalau saya tidak menerima cintanya. Dari pada ditinggal, saya langsung saya menganggukkan kepala menerima cintanya. Dan besoknya terjadilah insiden itu, minta cium saat kecan pertama dan endingnya karena penolakan saya, saya benar-benar ditinggal pulang. Akhirnya saya jalan kaki sampe jari-jari kaki saya gempor semua. Sialan tu laki, kalau ketemu lagi mau saya sambit pake bogem mentah saya. Hahaha..
Sebenarnya saya ingin menceritakan tentang mantan pacar terakhir saya sebut saja Mr. L. Sampe sekarang saya juga bingung, apakah saya cinta atau tidak sama dia. Waktu dia memutuskan saya, benar sodara-sodara, dia memutuskan saya, hati saya hancur berkeping-keping dan terserak dimana-mana #lebay# saya menangis hampir seminggu penuh. Dan berlaku bodoh. Untungnya saya memiliki banyak teman yang selalu mensupport dan membantu saya melupakan di lelaki payah itu. Banyak masukan yang saya dapatkan dari mereka, namun minggu pertama pasca putus saya masih saja nelangsa dan meratapi nasib. Semua nasihat dan wejangan dari teman-teman saya, saya anggap angin lalu. Saya pikir enak saja kamu berkata begitu, kamu gak ngerasain sih apa yang saya rasakan. Namun setelah seminggu berlalu, mata hati saya terbuka, jiwa superior dan gengsi saya kembali lagi. Masa sih saya menangis kaya orang gila hanya karena lelaki bodoh yang tak ada hebat-hebatnya. Saya malu sendiri dan sekarang kalau mengingatnya saya sering bergidik jijik dan berteriak kesal kemudian berpikir dulu saya sebeneranya menangis itu karena putus cinta atau gengsi diputusin sih ???. Namun, itulah kenyataannya ternyata saya yang kadang tak punya hati dan sangat cuek bisa juga menangis dan bertindak bodoh. Itu merupakan pelajaran berharga buat saya. Gara-gara insiden itu saya jadi memahami bagaimana rasanya sakit hati dan jadi tau bagaimana rasanya nangis. Selain itu, banyak pelajaran berharga saya petik dan saya jadi menyadari kalau ternyata saya tidak sendirian, banyak teman saya yang selalu mendukung saya dan yakin dengan kemampuan saya untuk maju. Ah, kalau mengingatnya lagi saya ingin menangis, terharu dengan perhatian teman-teman saya. Terutama Ms. D dan Mr. J. Terima kasih buat semuanya ya kawan. Jangan bosan sama kelakuan aneh saya, kalian sahabat terbaik saya.

Selasa, 18 Oktober 2011

Balada Selingkuh..


Hemz ini fenomena yang terjadi di tempat kerja saya. Bawahan yang berselingkuh dengan atasannya. Kasian juga sih kalau mikirin anaknya dan suaminya. Tapi kan yang tau kondisi keluarganya kan dirinya sendiri. Yah, dia sudah cukup dewasalah kalau cuma harus milih antara selingkuhannya atau suaminya. Kadang sering sih dengar dia bergosip ria dengan sang selingkuhan di telpon, alasannya saya lembur makanya gak pulang padahal waktu 2 jam istirahat dihabiskan untuk nelpon sang selingkuhan yang sebenarnya juga bekerja di perusahaan yang sama namun beda divisi. Inilah efek BBM, karena sering BBMan jadi deket, ujung-ujungnya telpon telponan deh. Halakh, kasian banget ya BBM disalahkan.
Sebenarnya artikel ini bukan buat ngehina atau mikir buruk soal si Mbak –yang sebenarnya bawahan saya sih- dan si lelaki –yang rekan kerja saya seprofesi- tapi saya berniat untuk berbagi pengalaman dan curhat gak jelas disini, mengingat atau tepatnya bernostalgi tenang kenangan saya dengan tunangan orang tahun 2010 lalu. Saya memang salah waktu itu, bahkan mungkin otak saya cenderung bermasalah. Bisa-bisanya saya ‘jalan’ dengan tunangan orang yang sebentar lagi mau menikah dan parahnya dia terang-terangan mengakui kalau dia gak mungkin ninggalin tunangannya untuk saya karena dia sudah menghisap sari sang tunangan. Dan taukah anda saudara-saudara reaksi saya waktu itu hanya lempeng saja. Peduli amat, bukan saya ini yang dinikmatin. Kadang saya mikir, saya masih punya hati gak sih??? Kok kayanya saya tega banget ya ngerebut tunangan orang dan sama sekali gak ngerasa berdosa waktu itu.
Tapi untungnya –ciri khas orang Indonesia, selalu bisa untung walaupun apa pun yang terjadi- saya cepat menyadari kebodohan saya dan meninggalkan sang lelaki tanpa ucapan selamat tinggal. Peduli amat, sifat evil yang saya miliki sedang kumat saat itu. Semua telpon dan SMS geje-nya saya reject dan saya hapus sebelum saya baca. Untungnya saya keburu pergi ke kota lain setelah insiden mengerikan itu dan kembali beberapa bulan kemudian. Dasar saya manusia yang mungkin gak memiliki hati, santai saja saya kembali dan melupakan kejadian gak penting itu. Mencuekin dia dan mengganggapnya gak pernah ada, sampai sekarang setelah 1 tahun saya berkerja di tempat yang sama, mungkin intensitas saya menyapanya bisa dihitung dengan jari tangan kiri saya.
Itulah salah satu kejelekan sifat yang saya miliki, jika sudah mengakhiri sesuatu maka saya tak akan pernah memulainya lagi. Walaupun dalam bentuk pertemanan, menurut saya kisah ini sudah sampai titik dan saya tidak akan melanjutkan sekuelnya kaya sinetron kita yang entah sampai session keberapa saya samai lupa cerita awalnya sakin lamanya sinetron tersebut di tayangkan.
Ok kembali ke soal selingkuh. Saya sebenarnya termasuk manusia penganut sistem happy ever after yang maunya semua kisah berakhir bahagia. Makanya saya membenci baca buku yang berakhir tragis, misalnya tokoh utama pria yang saya senangi tidak menikah dengan tokoh utama wanitanya atau  sang tokoh utama meninggal karena kanker wlaupun saya lebih menolerir ending yang saya sebutkan belakangan, tapi saya sangat membenci perselingkuhan. Karena menurut saya itu tidak adil untuk sang pasangan. Kalau ternyata dia selingkuh juga sih gak masalah, nah kalau ternyata dia setia dan menjaga hatinya bagaimana??? Alangkah hancur hatinnya. Ketika menjalin hubungan saya cenderung menjadi tokoh yang dihancurkan bukan penghancur karena saya memegang prinsip wanita yang baik untuk lelaki yang baik, jadi menurut saya kalau saya baik-baik saja dan menjaga hati saya maka dia juga akan begitu, namun ternyata dia meningglkan saya dengan alasan klise yang sebenarnya saya artikan kalau dia menemukan wanita lain yang lebih dari saya.
Namun saya sangat mengagumi kesabaran dan keiklasan serta maaf yang telah dimiliki seorang sahabat saya kepada mantan pacarnya dulu. Sudah sering saya mendengar dia diselingkuhi, di pukul jika sang lelaki sedang marah, belum lagi kata-kata kasar yang berhamburan dari mulutnya maupun dari untaian kata SMS yang dikirimnya, anehnya teman saya tetap saja memaafkannya. Seolah dia sudah buta dan tuli. Mungkin ini yang dikatakan dengan kekuatan cinta. Padahal cinta yang diberikannya tidak sebanding dengan cinta yang diberikan sang lelaki. Dan sekarang ketika otaknya sudah kembali normal dan kata cinta bukan lagi priorotas dia sering sekali menertawai dan membodohi kelakuannya dihari yang lalu.
Kemudian saya mendengar ada yang berkata, saya sudah tidak bahagia lagi dengan pasangan saya. Wajar donk saya mencari kebahagian lain dari pasangan lain. Waduh, saya bingung harus memberi komentar apa, karena mendengar alasan itu saya jadi berpikir, jadi kalau gak bahagia bisa menghalalkan selingkuh ya???, hemz baru tau tuh. Intinya menurut saya selingkuh itu harus dihindari dan jangan sampai dilakukan, walaupun judulnya mau mencari kebahagian. Kalau sudah gak bahagia tinggalin aja sih, terus cari yang baru, ini tips untuk yang pacaran. Kalau yang sudah nikah, kalau merasa gak bahagia mending dibahas lagi dengan pasangan. Jaga komunikasi, terus terang lebih baik walaupun endingnya bakal menyakitkan lalu cari solusinya bersama. Setiap masalah ada jalan keluarnya kok, percaya deh, gak mungkinlah Tuhan memberikan masalah tanpa penyelesaiannya.
Saya sok tau ya???
Hahahaha..

Senin, 17 Oktober 2011

Apakah Pilihanku Benar???


Sepertinya aku memilih profesi yang salah..
Seharusnya aku tidak disini..
Namun, aku harus dimana lagi???
Aku tak bisa membayangkannya..
Tapi, rasanya aku tak pantas dijadikan kacung oleh rekan kerjaku..
Aku yang harus begini, dan aku yang harus begitu..
Aku memang satu-satunya wanita, tapi aku bukan pembantu..
Hai, jabatan kita sama..
Iya sih emang kalian lebih senior, lebih duluan mengecap asam garam kehidupan, lebih duluan berkecimpung didunia ini, pokoknya kalian emang lebih ‘wah’ deh, tapi memangnya harus begini ya memperlakukan junior???
Dengan cara ini???
Huft..
Susah juga ya jadi wanita, terlalu dilecehkan di anggap sepele, kalau begini aku ingin memilih jadi pria saja deh..
Tapi apa aku bisa memilih???
Masa harus oplas sih???
Atau aku harus pasrah saja..
Yah, gak ada pilihan lain lagi nie..

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kyuhyun Oppa, Saranghae



Hahahaha..
Gw udah terjangkit Kyu Sindrome nie..
Gila gue jatuh cinta lagi..
Hahaha..
Tapi cinta sejati gue tetep ma Young Saeng kok..
Hemz, sudah lama gue gak segila ini lagi..
Gak ngefans habis-habisan ma seseorang mpe segininya..
Wah, gue takjub juga nie ternyata masih ada juga selebriti yang bikin gue tergila-gila selain Heo Young Saeng Oppa..
Gue bener-bener jadi nyandu..
Sama persis kaya 2 tahun yang lalu waktu gue pertama kali kenal ma SS501..
Emank sih gue telat banget, semua orang udah tergila-gila sama SuJu, tapi gue baru sekarang nyadarnya..
Payah juga nie gue..
Tapi mau gimana lagi, rasa cinta gue baru muncul sekarang nie..
Apa lagi waktu liat pic_nya Kyuhyun aduh gue rela deh begadang mpe pagi buat downloadin..
Kayanya syndrome yang ngejangkit gue udah parah nie, udah nyampe ke tingkat akut..
Tapi, bodo amat yang penting gue happy..
Kyuhyun Oppa, Saranghae..

Minggu, 02 Oktober 2011

Aku..

Kawan aku terlihat tegar bukan???
Aku terlihar superior dan 'wah'. tapi tahukan kau jika aku menangis dibalik senyum yang biasa aku torehkan..
Kadang aku menyesali keadaanku, aku menyesali hidupku, dan suka membanding-bandingkan dengan orang lain..
Rasa-rasanya aku nyaris tak memiliki kelebihan, taka da yang bisa dibanggakan..
Hemz..
Apa yang harus aku lakukan untuk hidupku???
Kenapa aku harus beini dan mereka begitu..