Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Rabu, 19 Oktober 2011

Kebodohan Terbesar Saya..


Nah sodara-sodara setelah kemarin saya menulis tentang Balada Selingkuh yang intinya tidak jelas, hari ini saya ingin mengupas sedikit tentang kebodohan terbesar yang pernah saya lakukan sepanjang hidup saya.
Usia saya hampir mendekati 22 tahun dan sepanjang hidup saya baru empat kali saya berpacaran. Mungkin rekor yang sedikit, tapi itulah kenyataannya. Pacaran pertama sewaktu saya SMA dengan anak SMA lain. Entah setan apa yang merasuki saya waktu itu, sehingga saya ‘jadian’ sama si Mr. A. pacarannya cukup lama, 1,5 tahun. Sebuah rekor yang cukup menggembirakan. Mengingat sifat saya yang pembosan dan tidak pedulian. Oh iya saya ingat saya pernah putus dengan pacar saya yang baru jadian belum sampai 24 jam masalah sepele menurut sahabat wanita saya, saya meninggalkannya setelah dia meminta ciuman dari saya. Enak saja, bukannya saya sok suci atau apa. Saya memang sama sekali gak suka apalagi cinta dengan lelaki itu, saya hanya terpaksa menerimanya, soalnya dia mengancam akan meninggakan saya di puncak gunung yang gelap dan entah dimana tempatnya-saya tidak tahu karena saya hanya PSG disana-kalau saya tidak menerima cintanya. Dari pada ditinggal, saya langsung saya menganggukkan kepala menerima cintanya. Dan besoknya terjadilah insiden itu, minta cium saat kecan pertama dan endingnya karena penolakan saya, saya benar-benar ditinggal pulang. Akhirnya saya jalan kaki sampe jari-jari kaki saya gempor semua. Sialan tu laki, kalau ketemu lagi mau saya sambit pake bogem mentah saya. Hahaha..
Sebenarnya saya ingin menceritakan tentang mantan pacar terakhir saya sebut saja Mr. L. Sampe sekarang saya juga bingung, apakah saya cinta atau tidak sama dia. Waktu dia memutuskan saya, benar sodara-sodara, dia memutuskan saya, hati saya hancur berkeping-keping dan terserak dimana-mana #lebay# saya menangis hampir seminggu penuh. Dan berlaku bodoh. Untungnya saya memiliki banyak teman yang selalu mensupport dan membantu saya melupakan di lelaki payah itu. Banyak masukan yang saya dapatkan dari mereka, namun minggu pertama pasca putus saya masih saja nelangsa dan meratapi nasib. Semua nasihat dan wejangan dari teman-teman saya, saya anggap angin lalu. Saya pikir enak saja kamu berkata begitu, kamu gak ngerasain sih apa yang saya rasakan. Namun setelah seminggu berlalu, mata hati saya terbuka, jiwa superior dan gengsi saya kembali lagi. Masa sih saya menangis kaya orang gila hanya karena lelaki bodoh yang tak ada hebat-hebatnya. Saya malu sendiri dan sekarang kalau mengingatnya saya sering bergidik jijik dan berteriak kesal kemudian berpikir dulu saya sebeneranya menangis itu karena putus cinta atau gengsi diputusin sih ???. Namun, itulah kenyataannya ternyata saya yang kadang tak punya hati dan sangat cuek bisa juga menangis dan bertindak bodoh. Itu merupakan pelajaran berharga buat saya. Gara-gara insiden itu saya jadi memahami bagaimana rasanya sakit hati dan jadi tau bagaimana rasanya nangis. Selain itu, banyak pelajaran berharga saya petik dan saya jadi menyadari kalau ternyata saya tidak sendirian, banyak teman saya yang selalu mendukung saya dan yakin dengan kemampuan saya untuk maju. Ah, kalau mengingatnya lagi saya ingin menangis, terharu dengan perhatian teman-teman saya. Terutama Ms. D dan Mr. J. Terima kasih buat semuanya ya kawan. Jangan bosan sama kelakuan aneh saya, kalian sahabat terbaik saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar