Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Kamis, 27 Oktober 2011

Oh My Key..


Kunciku hilang. Damn it. Kesialan menimpa saya hari ini, Kamis 27 Oktober 2011. Kecerobohan dan sifat pelupa saya akhirnya menjadi boomerang. Kunci rumah beserta kunci kantor saya hilang. Kalau kunci rumah doank sih tidak masalah, saya masih bisa mendobrak pintu belakang. Tapi kunci kantor ???, wah masa harus membobol pintunya sih???. Mending kalau mudah, kalau susah matilah saya. Alhasil sepagian itu saya dan Dee mencari kunci tersebut sampai ke selipan-selipan tas dan setiap sudut rumah. Namun nihil. Kami mengingat keberadaan kunci tersebut terakhir kali. Dan kami sama-sama yakin kalau kami tidak menyentuh kunci tersebut ketika meninggalkan rumah, artinya kunci itu harusnya masih ada di rumahku ketika kami pergi. Namun ketika dicari dirumah, kunci tersebut hilang. Raib tak bebekas, dan sama sekali tidak menyisakan ingatakan apapun dikepalaku. Awalnya saya sibuk mengingat dan meng-reka ulang keberadaan kunci tersebut, namun nihil, saya yakin jika saya tidak menyentuhnya dan Dee pun begitu.
Akhirnya asaya menyerah dan menghentikan pencarian saya yang sia-sia. Dan berangkat ke kantor tanpa kunci ruangan. Dengan wajah polos tanpa dosa saya mengakui pada atasan bahwa kunci ruangan saya hilang dan satu-satunya jalan untuk masuk ke ruangan tersebut adalah dengan cara mencongkel paksa.
Pagi itu dimulai dengan kehebohan Departemen Project untuk membuka paksa pintu tersebut, setengah jam berlalu dan belum ada hasil sama sekali. Karena katanya Departemen Project ada pekerjaan lain yang harus segera diselesaikan, acara bongkar membongkar pintu ditunda untuk sementara waktu. Bingunglah saya, karena semua data yang harus saya kerjakan dan diemail ke kantor pusat pagi-pagi sekali ada di dalam ruangan saya, saya langsung menghubungi orang di departemen saya untuk membantu proses tersebut. Dan datanglah beberapa orang anggota departemen saya beserta peralatan untuk membuka paksa pintu tersebut. Sampai 1 jam berlalu pintu tersebut belum ada tanda-tanda akan terbuka, ternyata kontraktor yang dulunya memasang engsel pintu tersebut cukup lihai sehingga tidak ada celah untuk pencuri berbuat jahat, dan sekarang sayalah yang menjadi si pencuri tersebut. Sampai-sampai atasan saya ikut membantu prosesnya. Namun pintu tersebut belum juga ada tanda-tanda terbuka. Akhirnya setelah setengah jam berlalu, pintu tersebut berhasil dibuka. Terima kasih Tuhan. Namun hasilnya sebuah kampak patah selain itu obeng yang digunakan juga bengkok. Ya Tuhan, hanya karena sebuah kunci saya harus merusak begitu banyak barang. Inilah akibat kecerobohan dan kebodohan saya. Dan sejak hari itu pintu rumah saya juga tidak terkunci karena saya tidak memiliki kunci serep lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar