Bergelayut sendu seolah setangkup cinta yang di gerai dan di
lelang di gurun-gurun seni, menanti pengelana-pengelana jalanan untuk menyapa
dan membawanya dalam kasut-kasut yang dipakai oleh para raja-raja nestapa,
memerah bara menggoda dan tersenyum gamang diantara mega-mega yang berarak
Bulan …
Melengkung anggun diantara gemerlap bintang yang memagarinya
dengan kerlipan-kerlipan cahayanya, bersajak sendiri demi menghibur diri dari
tekanan relalita yang menyesakkan, menghilang sesaat bersembunyi dibalik
pekatnya malam, pun tergores oleh mentari yang berfijar di balik lazuardi dan
menggantung di celah-celah bianglala
Cinta …
Mengendap diantara ribuan rasa dan jutaan warna yang ada,
menjadikan indah segala, mengubah wajah-wajah nestapa yang berusaha mengalirkan
duka di kaca-kaca tanpa dosa, menjelma sebagai rangkaian kata yang bermakan
ganda, muncul laksana malaikat-malaikat neraka, melata digulita malam dan
merayap diantara puning-puing mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar