Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Senin, 08 Agustus 2011

Senja, Bulan, dan Cinta..

Senja …
Bergelayut sendu seolah setangkup cinta yang di gerai dan di lelang di gurun-gurun seni, menanti pengelana-pengelana jalanan untuk menyapa dan membawanya dalam kasut-kasut yang dipakai oleh para raja-raja nestapa, memerah bara menggoda dan tersenyum gamang diantara mega-mega yang berarak

Bulan …
Melengkung anggun diantara gemerlap bintang yang memagarinya dengan kerlipan-kerlipan cahayanya, bersajak sendiri demi menghibur diri dari tekanan relalita yang menyesakkan, menghilang sesaat bersembunyi dibalik pekatnya malam, pun tergores oleh mentari yang berfijar di balik lazuardi dan menggantung di celah-celah bianglala

Cinta …
Mengendap diantara ribuan rasa dan jutaan warna yang ada, menjadikan indah segala, mengubah wajah-wajah nestapa yang berusaha mengalirkan duka di kaca-kaca tanpa dosa, menjelma sebagai rangkaian kata yang bermakan ganda, muncul laksana malaikat-malaikat neraka, melata digulita malam dan merayap diantara puning-puing mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar