Kau
tahu, aku adalah manusia terbodoh didunia, aku selalu melihatmu tapi kapan kau
akan melihatku ???
Sebenarnya,
akupun tak pernah mengerti apa aku memang benar-benar telah melihatmu, atau
hanya perasaanku saja, mungkin aku memang tak pernah bisa memahami perasaanku,
kadang-kadang ketika sisi tergelap dalam diriku menjelma aku ingin meneriakkan
kalau aku telah melihatmu, tapi ketika sisi itu menghilang kau kembali berpikir
kalau aku tak pernah melihatmu.
Mungkin
kau menganggapku aku terlalu kekanak-kanakan, seperti katamu aku seperti anak
SMA, namun aku sudah terlalu lelah dirajai perasaanku sekali-kali aku ingin
menjadi nakhoda bagi perasaanku sendiri. Apa aku salah jika aku ingin mencari
yang terbaik untukku, sepertimu ??
Kau
tahu, aku memang pandai menyembunyikan perasaanku, aku rasa akulah pelakon
sandiwara terbaik abad ini, sampai-sampai waktupun ikut terkecoh oleh
kepiawaianku. Tapi, aku tak pernah bisa melakonkan sandiwara selamanya, aku tak
mungkin bisa terus menguasai panggungku, ada kalanya aku salah melakonkannya
dan harus mengulangnya sekali lagi. Dan sekarang aku sedang salah dan kembali
mengulangnya. Kaupun pasti menganggapku demikiankan??
Aku
tak tahu apakah kau percaya padaku ketika aku memintamu tidak mempercayai
pendengaranmu dan berkata aku baik-baik saja. Aku tidak baik-baik saja.
Sungguh. Aku kecewa dan sedikit sedih, tapi itu lebih baik daripada aku tak
pernah mengatakannya. Aku tak ingin kejadian dulu terulang lagi, ketika aku
belum sempat mengatakan aku melihatnya, dia telah pergi dan aku tak akan pernah
mempunyai kesempatan untuk mengatakannya lagi. Aku tak ingin itu terjadi lagi.
Namun,
aku sadar ketika aku menoleh dan tidak menemukanmu disana aku harus kembali
melanjutkan perjalananku sekali lagi. Menapakinya dengan sejuta senyum. Hanya
menatapmu dari kejauhan memastikan kalau kau bahagia dan aku akan bahagia juga,
hanya begitu dan sesederhana itu
Jangan
tersenyum, tertawa, apalagi mengejekku, karena mulai sekarang nanti dan
seterusnya kau tak akan pernah ada dalam pusara hidupku. Sekarang, sekaranglah
waktunya..
Terima
kasih karena kau telah ada untukku selama ini..
Dan
tolong, jangan salahkan aku, jangan lagi menghakimiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar