Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Selasa, 19 Juli 2011

Untuk Lelaki Pecandu Alam

Kau tahu, aku adalah manusia terbodoh didunia, aku selalu melihatmu tapi kapan kau akan melihatku ???
Sebenarnya, akupun tak pernah mengerti apa aku memang benar-benar telah melihatmu, atau hanya perasaanku saja, mungkin aku memang tak pernah bisa memahami perasaanku, kadang-kadang ketika sisi tergelap dalam diriku menjelma aku ingin meneriakkan kalau aku telah melihatmu, tapi ketika sisi itu menghilang kau kembali berpikir kalau aku tak pernah melihatmu. 
Mungkin kau menganggapku aku terlalu kekanak-kanakan, seperti katamu aku seperti anak SMA, namun aku sudah terlalu lelah dirajai perasaanku sekali-kali aku ingin menjadi nakhoda bagi perasaanku sendiri. Apa aku salah jika aku ingin mencari yang terbaik untukku, sepertimu ??
Kau tahu, aku memang pandai menyembunyikan perasaanku, aku rasa akulah pelakon sandiwara terbaik abad ini, sampai-sampai waktupun ikut terkecoh oleh kepiawaianku. Tapi, aku tak pernah bisa melakonkan sandiwara selamanya, aku tak mungkin bisa terus menguasai panggungku, ada kalanya aku salah melakonkannya dan harus mengulangnya sekali lagi. Dan sekarang aku sedang salah dan kembali mengulangnya. Kaupun pasti menganggapku demikiankan??
Aku tak tahu apakah kau percaya padaku ketika aku memintamu tidak mempercayai pendengaranmu dan berkata aku baik-baik saja. Aku tidak baik-baik saja. Sungguh. Aku kecewa dan sedikit sedih, tapi itu lebih baik daripada aku tak pernah mengatakannya. Aku tak ingin kejadian dulu terulang lagi, ketika aku belum sempat mengatakan aku melihatnya, dia telah pergi dan aku tak akan pernah mempunyai kesempatan untuk mengatakannya lagi. Aku tak ingin itu terjadi lagi.
Namun, aku sadar ketika aku menoleh dan tidak menemukanmu disana aku harus kembali melanjutkan perjalananku sekali lagi. Menapakinya dengan sejuta senyum. Hanya menatapmu dari kejauhan memastikan kalau kau bahagia dan aku akan bahagia juga, hanya begitu dan sesederhana itu
Jangan tersenyum, tertawa, apalagi mengejekku, karena mulai sekarang nanti dan seterusnya kau tak akan pernah ada dalam pusara hidupku. Sekarang, sekaranglah waktunya..
Terima kasih karena kau telah ada untukku selama ini..
Dan tolong, jangan salahkan aku, jangan lagi menghakimiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar