Kupu-Kupu

Kupu-Kupu

Rabu, 19 Oktober 2011

Jendela Hayalan..



Hobi saya membaca. Jika ada yang bertanya buku jenis apa yang kamu sukai, maka saya akan menjawab metropop atau aliran lain yang jalan ceritanya simple serta happy ending atau paling tidak tokoh utamanya mati dengan senyuman dan membawa cinta sejati sang tokoh lainnya. Saya membenci novel dengan tema perselingkuhan, tema homo, atau lesbian. Saya menyukai cerita yang simple dan lurus-lurus saja. Karena saya sering terbawa dalam alur cerita itu sendiri, sering marah-marah dan kepikiran dengan cerita tersebut lalu memposisikan diri sebagai si tokoh dalam cerita. Namun akhir-akhir ini saya lebih bisa menoleransi sedikit, walaupun tidak seratus persen sebenarnya.
Saya membenci cerita yang terlalu berat dan terkesan dipaksakan. Saya sudah stress dengan pekerjaan saya dan tekanan dari kiri kanan, saya membaca buku untuk menghilangkan stress bukannya malah menambah rasa frustasi saya dengan kehidupan saya yang lempeng dan tidak ada variasi sama sekali.
Buku dan segala cerita yang ada didalamnya merupakan cara saya untuk melarikan diri dari kepenatan saya. Saya bisa berkhayal dan memasuki berbagai macam dunia dari buku yang saya baca. Terkadang saya tertawa terbahak-bahak jika ada yang lucu, lalu menangis tersedu-sedu jika sang tokoh bersedih, lain waktu saya akan memaki-maki kesal jika sang tokoh dikerjain atau difitnah oleh tokoh antagonisnya. Buku merupakan cara saya mengekspresikan diri. Karena kadang saya bingung sebenarnya saya hidup sebagai diri saya atau hanya menjelma menjadi orang lain untuk melengkapi hidup dan menyenangkan orang lain.
Saya suka mengkhayal. Dunia saya tidak sempurna, jadi ketika membaca saya bisa memiliki dunia sendiri sesuai dengan keinginan saya. Jika sedang sedih saya akan memilih buku dengan tema percintaan yang indah atau buku dengan tema humor. Jika hati saya sedang dalam kondisi baik, maka saya akan membaca semua buku atau tema apapun yang ada di lemari buku saya. Sialnya akhir-akhir ini mood saya sedang jelek dan sering berubah-ubah sepert cuaca di kampong saya, paginya panas terik sampai otak saya terasa mendidih, eh siangnya langsung hujan lebat sampai jalanan depan rumah saya banjir, tak lama kemudian panas lagi. Imbasnya saya jadi bingung harus membaca buku yang mana, sering kali saya membaca beberapa buku dalam waktu bersamaan. Untungnya daya ingat dan daya hayal saya lumayan tinggi, jadi saya masih bisa mengikuti semua alur cerita dari buku yang saya baca.
Saya tidak suka berbasa-basi dan mengisi waktu dengan berkumpul dengan teman-teman, hal ini berkaitan dengan mood saya yang sering berubah-ubah seperti yang saya jelaskan barusan, jadi dari pada saya marah-marah dan tiba-tiba diam maka saya lebih memilih untuk membaca saya dirumah. Pulang kerja kunci pintu dan langsung membaca buku. Memang saya akan dibilang sombong tapi biarlah yang penting saya masih bisa tersenyum dan berbasa-basi beberapa saat dengan para tetangga kanan-kiri. Saya telah menciptakan dunia saya sendiri dari buku yang saya baca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar